Minggu, 02 Januari 2011

paragraf deduktif dan kata transisi

Nama : Atika Dwi Karunia

NPM: 10108355

Kelas: 3 KA 15

Tugas: Softskill B. Indonesia paragraph deduktif dan kata transisi

Suporter Garuda Luar Biasa

Ribuan suporter garuda luar biasa memakai kaos merah, baik orang tua, muda, anak-anak hingga ibu-ibu berduyun menuju satu titik, Stadion Gelora Utama Bung Karno, Senayan, Jakarta. Stadion terbesar di Indonesia menjadi lautan merah manusia.

Aliran suporter bak air bah masuk dari segala penjuru. Semakin sore, jalan masuk ke kawasan Senayan semakin sulit karena suporter berjejalan. Seluruh pendukung skuad Garuda berjalan kaki, karena semua jenis kendaraan dilarang masuk kawasan Senayan.

Mendekati pukul 17.00 WIB, masuk ke kawasan lingkar luar stadion makin susah. Sejauh mata memandang, lautan manusia berkaos merah. Demikian juga suasana di dalam stadion, penonton memenuhi kursi. Padahal pertandingan baru dimulai pukul 19.00 WIB. Penampilan tim nasional Indonesia melawan Malaysia di final kedua Piala AFF 2010, benar-benar membangkitkan euforia bagi pecintanya. Penampilan hebat Tim Merah Putih selama babak penyisihan, membangkitkan harapan baru kebangkitan sepakbola Indonesia. "Saya merinding menyaksikan lautan merah manusia di Senayan," ujar Hasan, petugas keamanan stadion GUBK.

Sore itu, stadion GUBK seolah menjadi tuan rumah hajatan besar Republik ini bagi seluruh rakyatnya. Tiket memang telah habis, tapi suporter tak peduli. Mereka tetap datang ke stadion memberikan dukungan kepada Tim Merah Putih dengan cara apa pun.

Sejak pagi hari, mereka telah bergerak dari rumah menuju Gelora Bung Karno. Bahkan suporter dari berbagai kota di Jawa sudah bermalam di stasiun, hotel maupun menginap di Senayan. Banyak juga karyawan perkantoran membolos dari tempat kerjanya.

Mereka akhirnya tumplek blek di GUBK meski harus dilalui dengan penuh perjuangan. Dari berjubel di dalam angkutan umum. Hingga sulitnya mencari parkir bagi pengendara kendaraan pribadi. Turun dari kendaraan, mereka harus bersabar masuk dari pintu GBK. Karena ribuan suporter yang sudah menyemut berdesak-desakan.

Di dalam stadion, perjuangan mencari tempat pun harus dilakukan. Secuil tempat atau kursi menjadi barang mahal saat itu. Demikian pula kursi untuk media yang 'diserbu' para penonton.

Tak cukup sampai di situ. Pekerja pers yang sudah disediakan tempat duduk khusus harus penuh sabar karena banyaknya penonton berdiri di antara kursi-kursi mereka. Apalagi, banyak meja berubah menjadi tempat duduk.

Di luar stadion, ribuan suporter nonton bareng melalui sedikitnya enam layar lebar di beberapa titik GUBK. Penonton tak kalah menyemut dibanding di dalam stadion yang penuh sesak dan mulai menimbulkan rasa tak nyaman.

Teriakan membahana,"Indonesia ..Indonesia!" terus berkumandang meski layar belum kunjung menampakkan gambarnya. Sesekali suporter menyanyikan lagu Garuda di Dadaku.

Penjual segala bentuk asesoris Tim Merah Putih memaksimalkan hari terakhir pertandingan Piala AFF itu untuk meraih keuntungan sebesar-besarnya. Mereka ikut berandil besar 'memerahkan Senayan.'

SUGBK mendadak jadi mengharukan ketika lagu Indonesia Raya dikumandangkan. Karena lebih dari 100 ribu orang menyanyikannya, baik di dalam maupun luar stadion. 100.000 dari 237 juta penduduk Indonesia ada di GBK, saat itu.

Pada saat pertandingan berjalan, tiba-tiba ada sedikit keributan. Suporter ramai-ramai berteriak "Kampungan!" Saat ada sinar laser yang tiba-tiba muncul, suporter serempak berteriak "Matikan Laser! Kampungan! Matikan laser, kampungan!" berulang-ulang. Mereka menunjuk arah sinar laser berasal secara beramai-ramai.

Penonton dibuat berteriak sambil berdiri ketika beberapa peluang timnas Indonesia hadir di babak pertama. Mereka makin bergemuruh ketika Indonesia mendapatkan tendangan penalti. Mereka duduk kembali dan terdiam saat tendangan penalti Firman Utina di menit 17 itu gagal menjadi gol. Mereka terus berharap-harap cemas ketika Tim Merah Putih tak kunjung menjebol gawang Malaysia di babak I.

Di babak II, SUGBK mendadak hening ketika gawang Markus Horison dijebol striker Malaysia, Safee Sali di menit 52. Harapan seolah menguap, karena Indonesia harus mengejar defisit 5 gol. 4 gol (menang 4-1) tak cukup karena Indonesia akan kalah gol tandang setelah takluk 0-3 di Malaysia.

Stadion warisan Bung Karno yang dibangun pada 1959 ini kembali bergemuruh seiring lahirnya gol penyama kedudukan lewat bek kiri Muhamad Nasuha yang merangsek ke depan pada menit 71.

Penonton makin bergemuruh ketika Indonesia berbalik unggul 2-1 setelah sepakan keras sayap kanan Muhamad Ridwan mengenai pemain belakang Malaysia dan menjebol gawang di menit 87.

Tiga menit tersisa tak cukup bagi Timnas untuk mengejar ketinggalan. Tapi, kemauan dan kemampuan pasukan Merah Putih mengejar ketinggalan, menyamakan kedudukan dan berbalik unggul benar-benar menjadi hiburan tersendiri bagi penonton.

Penonton pun mengapresiasinya. Hingga pertandingan usai, penonton masih setia bertahan hingga prosesi pengalungan medali kepada Timnas dan juga Malaysia. Mereka memberi tepuk tangan, dan tiupan terompet. Tak ada kericuhan di dalam stadion, dan penonton keluar dengan tertib.

Permainan hebat tim nasional Indonesia benar-benar mendewasakan suporternya!

Kapolda Metro Jaya, Inspektur Jenderal Sutarman yang menyempatkan diri nonton bareng di luar stadion bersama warga melalui televisi berukuran kecil mengungkapkan bangganya kepada suporter Garuda. Tak ada kericuhan meskipun Indonesia tak juara.

Apresiasi atas sportivitas suporter terus mengalir. Tidak ada keributan, tidak ada suara mercon, tidak ada sinar laser seperti di Kuala Lumpur, tidak ada dorong-dorongan, apalagi tawuran antar kelompok suporter seperti saat pertandingan Liga Indonesia. "Meski tidak juara, tapi kita menang. Kita berhasil menang melawan keributan, kerusuhan," kata Agung, suporter asal Solo.

Kebanggaan terhadap keberadaan pemain ke-12 ini juga disampaikan Irfan Bachdim. "Saya sangat bangga terhadap para suporter Indonesia! Ya, Anda semua hebat! Sungguh suporter terbaik di dunia! Saya bangga terhadap Anda semua dan juga bangga menjadi orang Indonesia," kata Irfan Bachdim dalam bahasa Inggris di akun Twitternya, @irfanbachdim20,

Antusiasme dan sikap positif masyarakat terlihat juga saat iring-iringan bus timnas keluar dari stadion. Selain memberikan tepuk tangan berkepanjangan, sebagian suporter bahkan sengaja mengikuti bus untuk sekedar melambaikan tangan dan meneriakkan pemain idola mereka.

It's Just The Game

Di lapangan, Malaysia adalah 'lawan' yang harus ditaklukkan. Di luar lapangan, status Indonesia dan Malaysia sebagai Negeri Jiran tak terbantahkan.

Psywar di dunia nyata dan maya dilontarkan kedua kubu: Indonesia dan Malaysia jelang final Piala AFF 2010. Bahkan, ada yang berbau SARA mengaitkan dengan pasang surut hubungan kedua negara. Wajar, itu jadi bumbu penyedap jelang pertandingan yang terbilang panas dan penuh prestise.

Di lapangan, kedua tim mempertaruhkan segala kebisaan, teknik, skill, tipu daya serta strategi jitu dalam dua laga menegangkan. Dan apa pun hasil setelah laga berakhir, seluruh elemen kedua tim layak berjabat tangan kembali.

Seusai laga, Irfan Bachdim boleh menangis dan bersedih menyesali kegagalan. Maman Abdurahman tertunduk. Hamka Hamzah pilu. Firman Utina tak tertawa meski meraih penghargaan Pemain Terbaik (MVP).

Kapten Malaysia, Safiq Rahim coba menghibur mereka. Itulah makna sesungguhnya,"it's just the game!" Dari lawan di lapangan, menjadi kawan di luar lapangan.

Makna itulah yang juga telah mulai dimengerti suporter fanatik Tim Merah Putih. Tak ada kerusuhan seusai laga final 2 Piala AFF antara Indonesia melawan Malaysia di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan Jakarta, 29 Desember 2010. Permainan apik Timnas saat menang 2-1 atas Malaysia menjadi hiburan tersendiri bagi suporter.

Jabat Tangan & Lapang Dada

Selayaknyalah kegagalan Indonesia untuk kembali menjadi Raja di Asia Tenggara diterima dengan lapang dada oleh seluruh elemen bangsa. Seperti ketika kedua kubu suporter Indonesia dan Malaysia berjabat tangan sebelum final 1 di Bukit Jalil.

Suporter Indonesia pun dengan jiwa besar memberikan ucapan selamat kepada Tim Malaysia sebelum meninggalkan Hotel Sultan, Kamis pagi, 30 Desember 2010. Suporter mulai bisa melupakan kegagalan.

Para pemain pun menyambut kegagalan ini dengan lapang dada. Mereka mengungkapkan ekspresi ini di dunia maya."Kami memang tidak juara, akan tetapi semoga kami mampu memenangkan hati rakyat Indonesia," tulis akun twitter Bambang Pamungkas, Kamis 30 Desember 2010.

Bepe yang didaulat sebagai leader tim oleh pelatih Alfred Riedl coba membesarkan hati rekan-rekan setimnya. Juga para pendukung fanatiknya.

Sedangkan Arif Suyono menyebut tidak bisa melupakan malam final yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta. Tak lain karena dukungan masyarakat Indonesia yang meluber dalam satu warna: Merah Putih.

"Aku rindu persaudaran di GBK, di mana tawa pemimpin kita dan pedagang asongan melebur jadi satu. Sesuai semboyan bangsa, Bhinneka Tunggal Ika," ujar Arif yang biasa dipanggil Keceng, di akun Twitternya seusai pertandingan.

Keceng pantas terharu. Sebelum memasuki SUGBK untuk melakoni leg 2 final Piala AFF melawan Malaysia, Rabu 29 Desember 2010 kemarin, Arif cs disambut Lautan Merah. Bus yang membawa Arif dan kawan-kawan sampai harus dikawal mobil kepolisian dan Baracuda untuk bisa melewati ribuan pendukung fanatik itu.

Suntikan semangat itu berhasil membuat Indonesia menang 2-1 atas Malaysia. Sayangnya, tim Merah Putih kalah dalam agregat gol karena di leg 1 tumbang 0-3. Arif cs pun harus puas dengan status Runner Up Piala AFF 2010. "Terima kasih untuk dukungan, doa, teriakan, tangisan. Terima kasih untuk semuanya. Aku bangga pada kalian semua dengan segala hormat saya," kata pemain Sriwijaya FC ini lagi dalam Twitternya

Selasa, 09 November 2010

CONTOH KALIMAT KURANG BAIK (Tugas B.Indonesia)

Atika Dwi Karunia
3 KA 15
10108355


1. Kontaminasi

Contoh kalimat yang mengandung kesalahan kontaminasi dapat kita lihat pada kalimat berikut ini:

Fitur terbarunya Adobe Photoshop ini lebih menarik dan bervariasi.

Kalimat tersebut akan menjadi lebih efektif apabila akhiran –nya dihilangkan, sehingga kalimatnya menjadi:

Fitur terbaru Adobe Photoshop ini lebih menarik dan bervariasi.

2. Salah nalar

Contoh kalimat yang mengandung kesalahan nalar dapat kita lihat pada kalimat berikut ini:

Bola gagal masuk gawang.

Seharusnya: Bola tidak masuk gawang.

3. Pengaruh Bahasa asing

Contoh kalimat yang mengandung kesalahan karena terpengaruh bahasa asing terlihat pada kalimat berikut:

Saya tinggal di Semarang di mana ibu saya bekerja.

Kalimat ini bisa jadi mendapatkan pengaruh bahasa Inggris, lihat terjemahan kalimat berikut:

I live in Semarang where my mother works.

Dalam bahasa Indonesia sebaiknya kalimat tersebut menjadi:

Saya tinggal di Semarang tempat ibu saya bekerja.

4. Kata depan yang tidak perlu

Sering kali kita membuat kalimat yang mengandung kata depan yang tidak perlu seperti pada kalimat berikut:

Di program ini menyediakan berbagai fitur terbaru.

Agar menjadi efektif, sebaiknya kita menghilangkan kata depan di, sehingga kalimatnya menjadi:

Program ini menyediakan berbagai fitur terbaru.

5. Kurang ekonomis pemakaian kata.

Ekonomis dalam berbahasa berarti penghematan pemakaian kata dalam tuturan. Sebaiknya kita menghindari kata yang tidak diperlukan benar dari sudut maknanya, misalnya:

Depresi ekonomi bukan hanya dirasakan oleh kaum pribumi lapisan bawah, tetapi juga dirasakan oleh kelompok elite pribumi.

Seharusnya: Depresi ekonomi dirasakan oleh kaum pribumi lapisan bawah dan kelompok elite.

Atau: Depresi ekonomi dirasakan kaum pribumi di semua lapisan.

6. Konstruksi yang bermakna ganda.

Suatu kalimat dipandang dari sudut tata bahasanya mungkin tidak salah, namun kadang-kadang mengandung tafsiran ganda (ambigu) sehingga tergolong kalimat yang kurang efektif. Kalimat yang memiliki makna ganda dapat kita lihat pada kalimat-kalimat:

Istri kopral yang nakal itu membeli sepatu.

Unsur yang nakal itu menerangkan istri atau kopral ? Jika yang dimaksud nakal adalah istri, maka kalimat itu seharusnya menjadi: Istri yang nakal kopral itu membeli sepatu.

7. Penyusunan kalimat yang kurang cermat.

Penyusunan yang kurang cermat dapat mengakibatkan nalar yang terkandung di dalam kalimat tidak runtut sehingga kalimat menjadi kurang efektif.

Tugas kemanusiaan dalam suatu jabatan ialah untuk mengelola sejumlah manusia memerlukan keprihatinan serta dedikasi yang tangguh.

Kalimat tersebut dapat diperbaiki seperti berikut:

· Tugas kemanusiaan dalam suatu jabatan, yakni pengelolaan sejumlah manusia, memerlukan keprihatinan serta dedikasi yang tangguh.

· Tugas kemanusiaan dalam suatu jabatan ialah pengelolaan sejumlah manusia. Hal ini memerlukan keprihatinan dan dedikasi yang tangguh.

8. Bentuk kata dalam perincian yang tidak sejajar.

Dalam kalimat yang berisi perincian, satuan-satuan dalam perincian itu akan lebih efektif jika diungkapkan dalam bentuk sejajar. Jika dalam suatu kalimat perincian satu diungkapkan dalam bentuk kerja, benda, frasa, maupun kalimat, perincian lainnya juga diungkapkan dalam bentuk kerja, benda, frasa, maupun kalimat juga (sejajar). Contoh kalimat yang perinciannya tidak sejajar:

· Kegiatan penelitian meliputi pengumpulan data, mengklasifikasikan data, dan menganalisis data.

Seharusnya:

Kegiatan penelitian meliputi pengumpulan data, pengklasifikasian data, dan penganalisisan data.

Senin, 04 Oktober 2010

Ejaan dan Diksi (Tugas Bahasa Indonesia)

Atika Dwi Karunia
3 KA 15
10108355


Kereta Baru Kynan


Akhir-akhir ini ayahnya sering bgt beliin mainan tuk kynan, keknya si buat koleksi dia juga. Jadilah si kynan ni tiap ke alfa/indomaret, langsung nangkring depan etalase mainan. Dia liat2 n keknya pasang aksi biar dibeliin lagi ama ayahnya jagoan kecilku, ada aja ulahnya.

Nah minggu kemarin, kebetulan si ayah mau cari lemari kecil tuk tambahan koleksi bukunya. Jadi de jalan-jalan ke pasaraya. Memang ada rencana mo beli track tuk mobil-mobilan biar si kynan mainin mobilnya disitu aja, nggak ngilang kemana-mana tu koleksi mobilnya. Akhirnya kami kepincut sama kereta thomas & hotwheels track. Aku tanya kynan mau beli yg mana, dia bilang ini terus bilang itu tough decision de. Trus aku tanya lagi, mau bawa pulang yg mana? dia jawab kereta trus nggak lama ngeliatin hotwheels bilang… “ngoeng aja” (maksudnya :mobil). Setelah keputusan yg cukup lama, akhirnya dia yakin dan bilang berkali-kali “kereta”.

Pulang kerumah, langsung mainin kereta, disayang-sayang keretanya sampai tidur pun bawa kereta+gerbongnya itu. Sampe hari ini masih terpesona dengan keretanya. Klo lg main sama temannya selalu dibawa kereta kesayangannya dan bikin ngiri semua temen-temennya pokoknya nggak boleh di pinjemin kesiapapun.


Penjelasan perbaikan:

1. Bgt : sekali (kata kurang tepat)

2. Beliin : membeli (kata kurang tepat)

3. Tuk : untuk (bukan eyd)

4. Keknya : sepertinya, kayaknya (bukan ejaan eyd)

5. Ni : ini (ditiadakan)

6.Nangkring : duduk (bukan eyd)

7. Tiap : setiap (kata kurang tepat)

8. Ama : bersama, sama (lebih formal)

9. Aja : saja (kurang tepat)

10. De : (ditiadakan)

11. Mo : ingin, mau (bukan ejaan eyd)

12. Ngilang : menghilang (ejaan kurang tepat)

13. Tu : itu (kata kurang lengkap)

14. Cari : mencari (ejaan kurang lengkap)

15. Kepincut : suka, menyukai (bukan eyd)

16. Trus : terus, lalu (penyingkatan kata)

17. Ngoeng : mobil (bukan eyd)

18. Yg : yang (penyingkatan kata)

19. Ngeliatin : melihat (bukan eyd)

20. Sampe : sampai (bukan eyd)

21. Klo : kalau (ejaan kurang tepat)

22. Ngiri : iri (bukan eyd)

23. Temen-temennya : teman (kata kurang tepat)

24. Pinjemin : pinjami (kata kurang tepat)



bentar lagi aku lulus kuliah


Ada perasaan seneng, Tapi
koq ada perasaan sedih.Seneng karena Akhirnya bebanku sama orang tua udah mau selesai, dan orang tua ku pasti seneng banget ngeliat anaknya jadi Sarjana walaupun bukan sarjana ilmu eksata tapi yang namanya orang tua pasti senang melihat anaknya jadi sarjana.... Sedihnya adalah Sudah hampir 4,5 tahun aku kuliah di sini tetapi koq rasanya berat banget ya mau meninggalkan temen-teman gokilku yang udah lama banget mengisi hari-hariku (wuih bahasanya ).

Pingin banget aku mengulang masa-masa indah ma temen-temen satu angkatan yang gokil bin aneh binti ajaib, di mana dulu sering banget kami satu angkatan melakukan hal-hal yang penting seperti ngerjain dosen, bikin keributan di kantin, nonton film bareng di gazebo kampus, berkunjung dari satu kos ke kos yang lain demi mencari makanan waktu lagi bokek dan hal-hal yang gak peting banget untuk dikerjakan.... Duh kangen banget nie, walaupun sekarang hanya bisa memekirkannya....

Bentar lagi lulus kuliah....... walaupun kami satu angkatan akan di wisuda bareng (kompak banget ya ), tetapi rasa sedih tiba-tiba melanda karena kami mungkn tidak bisa lagi ketemu untuk waktu yang lama..... Tetapi mungkin ini yang namanya hidup, kita selalu dihadapkan pada pertemuan dan perpisahan....

tetapi aku yakin kita akan tetap jadi
temen. Thanks ya karena kalian sudah temanku dan menyebarkan virus gokil ke aku mudah-mudahan kita bisa ketemu di lain waktu...... Bentar lagi aku nangis nie hiks....hiks.....



Penjelasan perbaikan :

1. Bentar : sebentar (bukan eyd)

2. Koq : kok (kata kurang tepat)

3. Udah : sudah (kata kurang tepat)

4. Gokilku : gila (bukan eyd)

5. Bin aneh : aneh ( bukan eyd)

6. Binti ajaib : ajaib (kata bukan eyd)

7. Ngerjain : mengerjakan (lebih formal)

8. Bikin : membuat (kata lebih formal)

9. Gazebo : tidak jelas (penyingkatan kata)

10. Mememikirkannya : memikirkannya (salah ejaan)

11. Ketemu : bertemu (kata kurang tepat)

12. Temen : teman (kurang tepat)

13. Seneng : senang,bahagia (kata kurang tepat)

14. Banget : sekali (kata lebih formal)

15. Ngeliat : melihat(bukan eyd)

16. Thanks : terima kasih (kata asing)

17. Gokil : gila (kata modern)

18. Nie : ditiadakan (kata penekanan)

19. Hiks : ditiadakan (kata penekanan)

20. Bareng : bersama (kata kurang tepat)

21. Wuih : ditiadakan (kata penekanan)

22. Pingin : ingin (bukan eyd)